Kesalahan Penulisan Nama dalam Dokumen di Era Digital

Nama anak-anak zaman sekarang banyak yang ejaannya susah. Contohnya ejaan I ditulis dengan Y atau EE, (huruf E yang dobel), ada huruf H atau Y di tengah-tengah huruf konsonan dan vokal, atau nama-nama yang diambil dari bahasa asing yang penulisannya susah atau menggunakan huruf/tanda baca tertentu misalnya curek atas (‘) itu rawan salah tulis di dokumen

Nama-nama yang rumit penulisannya ini menuntut orang tuanya teliti saat dituliskan dalam dokumen. Paling tidak, mulai dari akta kelahiran. Karena salah sedikit saja bisa repot ke depannya. Apalagi saat ini dimana data-data diri sudah di-record di media digital mulai dari saat lahir, sekolah, hingga mungkin bekerja. Maka tak heran untuk urusan penulisan nama yang benar memang penting sekali. Salah tulis satu huruf saja bisa mengubah banyak hal dan panjang urusannya. Ibaratnya, salah nulis satu huruf saja di kolom URL saat blogwalking bisa jadi broken link.

Sementara itu, bapak dan ibunya nggak ngeh dengan itu atau mungkin ngeh tapi dibiarkan karena nggak mikir efeknya bisa panjang. Padahal sekarang semuanya serba digital. Panitia seleksi penerimaan baik itu penerimaan mahasiswa, siswa, atau bahkan pegawai negeri bisa dengan mudah mengakses data dan mencocokkan apakah data yang diisi valid dan benar. Banyak bank data yang sudah bisa diakses dengan mudah saat ini. Kalau beda sedikit saja bisa jadi masalah. Paling nggak, panitia pasti akan menanyakan kebenaran datanya

Oleh karena itu, bagi para orang tua saya punya sedikit saran diantaranya yaitu :
  • Pilihlah nama anak yang mudah dalam ejaan dan penulisan supaya kelak tidak dipusingkan karena kesalahan satu huruf saja.
  • Selalu teliti setiap dokumen penting dimana ada nama kita, anak, atau keluarga kita. Periksa dengan teliti apakah huruf per hurufnya sudah sesuai dengan akta kelahiran.
  • Selalu tekankan pada petugas atau orang-orang yang akan membuat dokumen penting yang ada penulisan namanya misal petugas kelurahan, Pak RT, petugas catatan sipil, atau guru soal penulisan nama. Apalagi nama-nama yang susah ejaan dan penulisannya. Kalau perlu beri notes yang bertuliskan nama dengan huruf yang besar. Yah, maklum lah orang kan tempatnya salah dan dosa. Siapa tahu mereka-mereka sedang lelah atau ngantuk jadi bisa saja salah menuliskan nama.
  • Kalau menemukan kesalahan penulisan nama di dokumen apapun itu, secepatnya melapor untuk diperbaiki. Jangan ditunda-tunda. Lebih cepat lebih baik karena memperbaiki dokumen biasanya butuh waktu yang tidak sebentar.
  • Selain penulisan nama, jangan lupa juga cermati data diri lain dalam dokumen penting misalnya tempat lahir, tanggal lahir, nama orang tua, dan sebagainya. Jangan sampai ada kesalahan.

Semoga Bermanfaat

2 komentar:

Jiong Aji mengatakan...

Bagus ku ang lbh baguse curhate aang le disampenang ning off line ang.soale wong tua boro2 nggeh apa maning buka hp waktue ntok go luru duit bae..... kek kek kek....ngekek ky manuk lb. Sip...jempol loro, lanjut maning menggawe e

Jiong Aji mengatakan...

Bagus ku ang lbh baguse curhate aang le disampenang ning off line ang.soale wong tua boro2 nggeh apa maning buka hp waktue ntok go luru duit bae..... kek kek kek....ngekek ky manuk lb. Sip...jempol loro, lanjut maning menggawe e

Posting Komentar